Ambon – Anggota DPRD Kota Ambon dari Komisi II Yusuf Wally mengaku, pemkot sampai dengan saat ini tak miliki data yang valid tentang jumlah pedagang yang saat ini beraktivitas baik di sejumlah pasar yang ada di kota ini, terlebih khusus di Mardika dan Batu Merah.
Pemkot dipastikan tak miliki data pedagang dikarenakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan selaku SKPD terkait saja, tak memiliki data yang valid. Ini patut dikatakan seperti ini, dikarenakan setiap kali dalam rapat dengar pendapat komisi minta data tersebut tidak pernah diberikan.
“Sampai dengan saat ini, Disperindag tidak pernah masukan data pedagang bagi kami terutama yang ada di Pasar Mardika kepada kami di Komisi II,” tandas Wally saat dihubungi Siwalima melalui telepon selulernya, Sabtu (5/8).
Menurutnya, setiap kali dalam rapat dnegar pendapat soal pasar, komisi selalu minta data tentang jumlah pedagang, baik itu yang menempati kios maupun PKL, atau pedagang lainnya, namun sayangnya tidak pernah di respon dengan baik oleh Disperindag.
Data-data pedagang yang valid perlu dimiliki komisi, dikarenakan dalam penilaian DPRD pedagang yang beraktivitas di Pasar Mardika hingga Batu Merah itu cukup banyak. Daris data inilah sehingga komisi menilai jumlah retribusi yang akan ditarik atau di peroleh juga dengan jumlah pedagang seperti pasti mencapai angka yang fantastik.
“Berdasarkan pengamatan kami, jumlah pedagang sangat banyak. dari jumlah tersebut pasti PAD yang masuk jumlahnya fantastik tapi kalau tak punya data dari mana nantinya retribusi akan disetor, Ini yang kami rasa ada kejanggalan,” cetusnya.
Ditambahkan, untuk memperoleh data rill, maka harus melihat sesuatu berdasarkan potensi, guna peningkatan PAD. Untuk itu harapkan Disperindag harus bisa optimalkan pendataan jumlah pedagang yang ada di kota ini terlebih khusus di kawasan Pasar Mardika, sehingga bisa mengetahui potensi PAD yang masuk dari para pedagang,” himbaunya. (S-44)
Sumber : SIWALIMA.NEWS