Ambon – Komisi III DPRD Kota Ambon minta Dinas Perhubungan untuk lebih meningkatkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada triwulan II tahun di tahun ini.
Pasalnya dalam realisasi PAD di triwulan I apa yang dihasilkan dinas ini masih jauh dari harapan, sebab hanya menyentuh angka Rp 2,7 miliyar dari target Rp 16 miliyar yang ditetapkan pemerintah.
“Dari rapat tersebut realisasi PAD di triwulan I, masih belum penuhi standar, untuk itu kami dorong dan minta agar nantinya realisasi PAD dapat ditingkatkan,” pinta Ketua Komisi III DPRD Kota Ambon Yusuf Wally kepada wartawan usai rapat internal Komisi III dan Dishub di ruang sidang utama Baileo Rakyat Belakang Soya, Selasa (17/4).
Menurutnya, peningkatan PAD ini perlu dilakukan terutama pada sektor-sektor penghasil PAD seperti perpakiran, sebab potensi retribusi perpakiran sangat besar untuk mendongkrak dinamika pembangunan di kota ini.
“Sesuai pagu APBD itu untuk perpakiran itu Rp 3,6 miliyar, dan ada peningkatan di tahun kemarin dari Rp 2,2 miliyar, untuk itu penting agar nantinya Dishub dapat lihat potensi perpakiran untuk meningkatkan sumber PAD,” ujarnya.
Ia mengaku, selain berbicara menyangkut dengan realisasi PAD, rapat tersebut juga membicarakan terkait dengan operasional transportasi online. Dari rapat ini juga diketahui bahwa baik taxi online maupun ojek online belum mendapatkan ijin apapun dari Dishub.
Dishub diminta juga untuk melakukan survey jika ingin mengeluarkan ijin bagi transportasi ini, karena ditakutkan kedepan dengan beroperasinya transportasi jenis ini, maka akan menambah kemacetan.
“Dishub juga perlu data kendaraan taxi konvensional, apakah mereka terdaftar di pemkot apa tidak, dan apakah ada pemasukan PAD atau tidak, sama halnya juga dengan transportasi online,” pintanya.
Selain itu, kata Wally, harus ada regulasi menyangkut dengan kehadiran transportasi online maupun taxi konvensional, sehingga kedepan tidak timbul masalah di lapangan.
Sementara itu Kadis Perhubungan Kota Ambon Robby Sapulette menambahkan, rapat ini dalam rangka evaluasi dan monitoring realisasi PAD triwulan I terhadap aspek penerimaan dan belanja pada Dishub. Dan dalam realisasinya masih menyentuh Rp 2,7 miliyar.
“Untuk aspek realissi itu sudah Rp 2,7 miliyar pada triwulan I dari target Rp 16 miliyar, untuk itu nantinya kita akan terus berpacu meningkatkan PAD pada triwulan I,” janjinya.
Sementara disinggung terkait dengan transportasi online, Sapulette mengaku, keberadaan tranportasi ini, pihaknya akan melihat aturan lagi agar transportasi jenis ini dapat berjalan sesuai aturan, selain harus ada ijinnya.
“Kita akan buat regulasi, sehingga semua tertib dalam aturan, agar tidak jadi masalah kedepan,” tambahnya. (Sumber : siwalimanews.com)